Senin, 30 Agustus 2010

Indonesia dan Malaysia Harapan Dunia
Minggu, 29 Agustus 2010 | 09:04 WIB
AFP/MIGUEL MEDINA
Tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, maju ke final Kejuaraan Dunia 2010.

JAKARTA, Kompas.com — Meski negara mereka sedang berselisih, para pemain Indonesia dan Malaysia menjadi harapan dunia bulu tangkis untuk menembus dominasi China.

Dominasi Asia, khususnya China, di dunia bulu tangkis memang menjadi promosi buruk buat olahraga ini sendiri. Pertandingan sesama pemain China menjadi tidak menarik buat peminat negara lain. Apalagi ada beberapa kasus pengaturan hasil pertandingan sesama pemain China seperti yang terjadi di Olimpiade.

Di kejuaraan dunia di Baron Pierre de Coubertin, paris tahun ini, China meloloskan semua pemainnya di lima nomor final. Tiga di antaranya berlangsung sesama pemain China. Hanya di nomor tunggal putra dan ganda putra, pemain China berhadapan dengan pemain Indonesia dan Malaysia.

Tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, membuktikan usia tidak menjadi halangan buat berprestasi. Ia akan mencoba meraih kembali gelarnya pada 2005 dengan menghadapi pemain China, Chen Jin. Taufik, yang diunggulkan di tempat kelima dalam kejuaraan dunia bulu tangkis di Paris kali ini, maju ke final dengan mengalahkan unggulan 13, Park Sung Hwan, dengan 21-10 22-20.

Bagi Taufik, ini adalah kesempatan terbesar buat meraih kembali gelar juara dunia yang pernah digenggamnya pada 2005. Di babak perempat final, ia mengandaskan perlawanan unggulan pertama, Lee Chong Wei, yang selama ini menjadi batu sandungan bagi Taufik.

Di babak final, ia akan menghadapi pemain asal China, Chen Jin. Unggulan keempat ini tahun lalu mengandaskan Taufik di kejuaraan dunia. Bagi Taufik, pertemuannya dengan Chen Jin sekaligus untuk mencegah hegemoni negara tirai bambu di sektor tunggal putra setelah selama ini dikuasai oleh Lin Dan.

Sementara Malaysia mencoba menghadang China di sektor ganda putra. Unggulan pertama Koo Kien Keat/Tan Boon Heong akan menghadapai ganda China, Cai Yun/Fu Haifeng. Ganda China ini di babak semifinal menyingkirkan andalan Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan, dalam dua gim langsung 21-16 21-13.

Bagi Malaysia, pasangan Koo/Tan menjadi harapan terakhir untuk memenuhi ambisi mereka yang tidak pernah menjadi juara dunia sejak pertama kali diselenggarakan di Malmoe pada 1977. Untuk memenuhi ambisi ini, Malaysia bahkan berani menjanjikan bonus puluhan ribu dollar AS kepada para pemain yang bisa menjadi juara dunia.

Buat Taufik, apakah bonus seperti itu juga akan diterima seandainya ia menjadi juara dunia dan mengangkat kembali pamor Indonesia?

Jadwal lengkap final:
Zheng Bo [8]/Ma Jin [CHN]-[CHN] He Hanbin [6]/Yu Yang
Taufik Hidayat [5] [INA]-[CHN] Chen Jin [4]
Lin Wang [7] [CHN]-[CHN] Wang Xin [3]
Ma Jin [1] [CHN]/Wang Xiaoli [CHN]-[CHN] Du Jing [2]/[CHN] Yu Yang
Koo Kien Keat [1]/Tan Boon Heong [MAS]-[CHN] Cai Yun [5]/[CHN] Fu Haifeng

Senin, 23 Agustus 2010

Jelang US Open 2010
Empat Besar Masih Jadi Ancaman
Senin, 23 Agustus 2010 - 11:45 wib
text TEXT SIZE :
Share
Muchamad Syuhada - Okezone
Roger Federer/ Foto: Daylife

CINCINNATI – Roger Federer mulai membaca peta persaingan di US Open 2010. Menurutnya ancaman terbesar akan masih tetap datang dari Andy Murray, Novak Djokovic dan Rafael Nadal.

Grand Slam terakhir di tahun ini sedianya bakal dihelat mulai 30 Agustus mendatang. Federer sangat percaya diri menghadapinya karena baru saja mengakhiri puasa gelar selama tujuh bulan dengan memenangi Cincinnati Masters 2010.

Namun, dia tetap tidak mau gegabah. Sebagai langkah preventif, petenis berjuluk FedEx kini sibuk menghitung kekuatan lawan.

Seperti waktu sebelumnya, Federer melihat tantangan terbesar akan datang dari empat besar dunia.

“Saya melihat ancaman serius akan datang dari empat besar. Alasannya karena kami semua bisa tampil baik di lapangan keras,” ujar Federer seperti dikutip The Daily Mail, Senin (23/8/2010).

“Murray dan Djokovic telah membuktikannya, sementara Nadal adalah juara Australia Open. Saya pikir ini akan jadi pertunjukan menarik karena semua akan menampilkan yang terbaik,” serunya lagi.(msy)
Economy - Saham dan Valas

Bank Mandiri Resmi Kuasai 51% Saham AXA Mandiri
Senin, 23 Agustus 2010 - 14:45 wib
text TEXT SIZE :
Andina Meryani - Okezone
Foto: Corbis

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk menambah penyertaan sahamnya di PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) sebesar dua persen. Dengan demikian Bank Mandiri menjadi pemegang saham mayoritas di AXA Mandiri dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen.

Sebelumnya, pada tanggal 9 Desember 2009 telah ditandatangani Share Sale and Purchase Agreement (SSPA) atau Perjanjian Jual Beli dengan Syarat Pendahuluan antara Bank Mandiri dengan National Mutual International Pty Ltd (NMI).

AXA Mandiri yang didirikan pada tanggal 5 November 2003, merupakan perusahaan asuransi jiwa hasil joint venture antara Bank Mandiri dan (NMI), perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Australia. Sesuai dengan kesepakatan dalam SSPA tersebut, NMI bersedia untuk menjual dua persen kepemilikan sahamnya di AXA Mandiri kepada Bank Mandiri sehingga kepemilikan Bank Mandiri pada AXA Mandiri menjadi 51 persen dan Laporan Keuangan AXA Mandiri akan dikonsolidasikan secara menyeluruh ke dalam Laporan Keuangan Bank Mandiri.

Penambahan kepemilikan dua persen saham tersebut juga telah mendapatkan persetujuan pemegang saham Bank Mandiri yang diperoleh melalui pelaksanaan RUPS Tahunan Bank Mandiri pada tanggal 17 Mei 2010 dan Bank Indonesia berdasarkan Surat No.12/71/DPB1/TPB1-1 tanggal 22 Juli 2010.

"Salah satu cara untuk mewujudkan aspirasi tersebut adalah dengan mengoptimalkan sinergi dan aliansi dengan anak perusahaan. Hal ini sejalan dengan aspirasi untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif," Senior Vice President Wealth Management Bank Mandiri Inkawan D Jusi dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (23/8/2010).

Sampai saat ini, Bank Mandiri memiliki jaringan anak perusahaan yang menyediakan beragam layanan, mulai dari layanan investment banking melalui PT Mandiri Sekuritas, layanan perbankan syariah melalui PT Bank Syariah Mandiri, layanan specialist bank (niche banking) melalui PT Bank Sinar Harapan Bali, layanan multi-finance melalui PT Mandiri Tunas Finance dan layanan bancassurance melalui AXA Mandiri.

AXA Mandiri mencatatkan kinerja yang baik sejak pertama kali didirikan dengan posisi aset hingga Juli 2010 tercatat sebesar Rp7,08 triliun (unaudited) atau meningkat 27,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,55 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp219,25 miliar (unaudited) atau naik 108,2 persen dibandingkan posisi Juli tahun 2009 yang sebesar Rp105,33 miliar. Return on equity (ROE) per Juli 2010 yang berhasil dibukukan sebesar 86,7 persen, meningkat jika dibandingkan posisi Juli tahun 2009 yang sebesar 55,9 persen. (adn)
Iran Tangguhkan Hukuman Mati 3 Pejabat
Senin, 23 Agustus 2010 - 15:57 wib
text TEXT SIZE :
Share
Hermanto - Okezone

TEHERAN - Iran telah menangguhkan hukuman tiga pejabat senior pengadilan atas tuduhan hubungan mereka terhadap penyiksaan dan pembunuhan tiga demonstran anti-pemerintah di penjara.

Surat kabar independen Teheran Emrooz memberitakan bahwa penundaan tersebut membuka jalan bagi ketiganya untuk ke pengadilan.

Para demonstran tersebut ditahan dalam kekacauan yang terjadi pada Juni 2009, kerusuhan ketika pemilihan presiden.

Para tahanan itu akhirnya meninggal dunia di penjara Teheran Kahrizak beberapa bulan kemudian. Salah satu narapidana yang terbunuh adalah Mohsen Rouhalamini, putra tokoh konservatif terkemuka.

Kemarahan pun muncul atas tindak kekerasan itu dan meminta penutupan penjara. Demikian lansir Associated Press, Senin (23/8/2010)

Pada bulan Juni lalu, Iran menghukum mati dua petugas penjara yang melakukan penyiksaan dan pembunuhan terhadap tiga demonstran di penjara.(rhs)
Ramadan » Info Ramadan
Beras Mahal, Pemkot Bogor Sidak Pasar Tradisional
Senin, 23 Agustus 2010 - 14:52 wib
Endang Gunawan - Global

berita
Operasi pasar di Surabaya (Foto: Koran SI)

BOGOR - Pemerintah Kota Bogor melakukan sidak harga beras ke sejumlah pasar. Dalam sidak tersebut Pemkot menemukan harga beras yang cukup tinggi.

Karena itu, untuk menekan harga beras, Pemkot juga menggelar operasi pasar Bulog di sejumlah di pasar di Kota Bogor, Senin (23/8/2010), pagi.

Sidak Dipimpin Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ruhyat yang mendatangi satu per satu para pedagang beras didatangi.

Sidak yang dilakukan Pemkot ini mendapat dukungan dari sejumlah pembeli. Salah satunya Ibu Hartono yang menyatakan bahwa harga beras sangat mahal. Ibu Hartono pun berharap pemerintah segera bertindak untuk menurunkan harga beras.

Operasi pasar menggunakan beras Bulog jenis IR 64 dengan harga Rp81 ribu per karung atau Rp5.400 per kilogram.

Harga ini lebih murah dari harga pasaran dengan perbandingan sekira Rp850 dengan kualitas yang sama. Operasi pasar ini rencananya akan terus digelar hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang di sejumlah pasar di Kota Bogor.
(ton)
Balotelli Bisa Lebih dari Torres
Senin, 23 Agustus 2010 - 13:13 wib
text TEXT SIZE :
Share
Muhayati Faridatun - Okezone
Foto: Roberto Mancini & Mario Balotelli / Daylife

MANCHESTER - Roberto Mancini belum puas menyambut kedatangan rekrutan anyar Manchester City, Mario Balotelli. Kali ini, pelatih asal Italia berani mengklaim Super Mario bisa lebih baik dari salah satu bintang Premier League, Fernando Torres.

Sebelum mendapatkan Balotelli, Mancini sempat membidik Torres. Gagal menggaet striker milik Liverpool, The Citizens akhirnya mengamankan jasa Balotelli dari Inter Milan, dengan nilai transfer 22,5 juta poundsterling, awal pekan lalu.

Selasa (24/8/2010) dini hari nanti, City of Manchester akan menggelar bigmatch Premier League dan Liverpool yang menjadi tim tamu. Inilah yang menyulutkan niat Mancini membandingkan Balotelli dan striker milik rivalnya tersebut.

“Saya rasa Balotelli bisa sebaik Torres, dan bahkan bisa lebih baik darinya,” cetus Mancini pada The Mirror.

Tak sekadar berucap, pelatih yang sebelumnya sempat bekerja sama dengan Balotelli di Inter Milan punya alasannya. “Itu karena Torres hanya bisa bermain sebagai striker. Sedangkan Balotelli bisa bermain sebagai striker dan winger.”

“Dia juga memiliki sikap yang berbeda dengan Torres. Tapi yang pasti, kami memang sedang membicarakan dua pemain fantastis,” Mancini tak lupa mengakui kehebatan striker internasional Spanyol.

“Torres adalah penyerang fantastis dan saya rasa, Liverpool sulit menjualnya karena dia pemain penting bagi mereka. Tapi, mendapatkan Balotelli juga baik bagi kami,” tandasnya, seperti dilansir Goal, Senin (23/8/2010). (far)
Sepakbola - Liga Inggris

Pujian Tinggi kepada Andy Carroll
Senin, 23 Agustus 2010 - 12:08 wib
text TEXT SIZE :
Share
Azwar Ferdian - Okezone
F: Andy Carroll (daylife)

NEWCASTLE – Pelatih Newcastle United Chris Hughton memuji striker andalannya, Andy Carroll, menyusul hattrick yang dicetaknya ke gawang Aston Villa. Tapi, Hugston menilai masih banyak lagi yang perlu diasah dari bomber muda tersebut.

Pemain 21 tahun ini membuat stadion St James Park kembali bergemuruh di kancah Premier League musim ini. Kemenangan 6-0 atas The Villa malam tadi, adalah kemenangan terbesar The Magpies selama 11 tahun terakhir.

Carroll sendiri masih berusia 19 tahun. Namun, di usianya tersebut dia mampu mencetak 19 gol buat Newcastle di musim lalu. Hughton yakin strikernya tersebut akan lebih baik lagi seiring bertambahnya usia.

"Andy Carroll akan terus berkembang. Dia sangat bersemangat dan itu akan membuatnya lebih baik lagi. Gol-gol yang dicetaknya juga sangat baik." jelas Hughton seperti dilansir ESPN, Senin (23/8/2010).

Newcastle United mengikuti jejak Arsenal dan Chelsea yang juga membukukan kemenangan besar 6-0 atas lawan-lawannya. The Gunners menghancurkan Blackpool, sementara The Blues menggunduli Wigan Athletic.
Walcott Siap Jawab Kritik
Senin, 23 Agustus 2010 - 15:07 wib
text TEXT SIZE :
Share
Defanie Arianti - Okezone
Theo Walcott menjadi pahlawan Arsenal kala mengalahkan Blackpool 6-0 / Foto: Reuters

LONDON - Menuai banyak kritik musim lalu, Theo Walcott bertekad membuktikan kapasitasnya sebagai bintang masa depan Arsenal dan Inggris.

Mencuri perhatian berkat hattrick-nya menghadapi Kroasia pada Kualifikasi Piala Dunia 2010, Walcott justru tidak masuk dalam skuad Inggris asuhan Fabio Capello di Afrika Selatan, Juni-Juli lalu. Penyerang 21 tahun juga menuai kritik karena performanya yang kurang maksimal bersama The Gunners, musim lalu.

Namun, semua itu tampaknya akan segera berubah, menyusul penampilan fantastis Walcott pada laga kedua Premier League, akhir pekan lalu. Walcott menjadi pahlawan Arsenal kala menggunduli tim promosi Blackpool 6-0 di Emirates Stadium. Mantan punggawa Southampton menjadi pusat perhatian setelah menceploskan tiga gol ke gawang Blackpool.

Walcott pun secara terbuka mengakui hasrat terpendamnya menjawab kritik pedas media dan publik terhadapnya. "Musim ini saya harus bekerja keras agar saya bisa mendapat lebih banyak kesempatan bermain. Saya sudah 21 tahun dan seharusnya bisa tampil dalam setiap pertandingan," ungkap Walcott.

"Saya mendapat banyak kritik, tapi saya bisa menerimanya. Itu adalah kritik yang bagus, karena menjadi motivasi ekstra untuk saya," imbuh pemain bernomor punggung 14.

"Musim lalu, saya kurang beruntung karena mengalami cedera. Tapi, saya mendapat cukup istirahat, musim panas lalu. Saya ingin menunjukkan apa yang bisa saya lakukan dan membuktikan bahwa saya mampu tampil bagus untuk Arsenal dan Inggris," tegasnya.
(van)

Sabtu, 21 Agustus 2010

Spurs Ngebet Dapatkan Diarra
Sabtu, 21 Agustus 2010 | 03:41 WIB
AFP
Gelandang Real Madrid, Lassana Diarra.
TERKAIT

* Diarra Mengarah ke Old Trafford
* Diarra: Mourinho Tepat untuk Madrid
* Sakit Usus, Diarra Dicoret Perancis
* "Setan Merah" Pancing Diarra

LONDON, KOMPAS.com - Daily Mail mengabarkan, Tottenham Hotspur sedang memantau situasi terbaru gelandang Real Madrid, Lassana Diarra. Spurs siap melakukan penawaran untuk mendapatkan jasa pemain asal Perancis tersebut.

Menurut tabloid Inggris itu, pelatih Harry Redknapp merupakan pengagum berat Diarra. Ia telah meminta manajemen Spurs untuk menanyakan status Diarra di Bernabeu. Sayangnya, Madrid langsung bereaksi dengan menolak tawaran kubu White Hart Lane. Redknapp menolak menyerah dan terus melakukan pendekatan intensif kepada Diarra.

Daily Mail juga mengklaim bahwa Jose Mourinho telah memberi tahu Diarra bahwa ia bukanlah pilihan utamanya musim ini. Kemungkinan pemain berusia 25 tahun itu akan dijual guna menyeimbangkan keuangan Madrid yang lumayan terkuras musim ini.

Sebelumnya, Diarra sempat dihubungkan dengan Manchester United, Aston Villa, dan Liverpool. Namun, transfer urung terjadi karena harga Diarra masih cukup mahal. Redknapp mengenal betul kemampuan Diarra. Ia pernah melatihnya di Portsmouth dan kombinasi keduanya sukses menyumbangkan trofi Piala FA untuk "The Pompey".

Posisi Diarra terancam sejak kedatangan Sami Khedira. Kini, posisi gelandang bertahan Madrid penuh sesak karena masih ada Fernando Gago, Xabi Alonso, dan Mahamadou Diarra.

Diarra sendiri beragabung dengan "Los Galacticos" sejak tahun lalu. Total, mantan pemain Chelsea itu telah tampil dalam 42 pertandingan Divisi Primera La Liga bersama "Los Merengues". (DM)
Bobby Rindukan Tarawih di SFC
Rabu, 18 Agustus 2010 | 22:52 WIB
TERKAIT

* Riedl: Timnas Mengalami Kemajuan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain Sriwijaya Football Club (SFC) musim 2010-2011, Bobby Satria, mengaku merindukan shalat tarawih bersama rekan sesama tim di Mes Pertiwi, seperti yang dilakukan musim lalu.

Seiring dengan kepergian pelatih Rahmad Darmawan dari SFC maka kebiasaan itu pun turut hilang, kata Bobby di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/8/2010).

"Saya kangen dengan tarawih bersama dengan teman-teman di mes seperti musim lalu. Musim ini tidak ada lagi," kata dia.

Bobby mengaku nuansa bulan Ramadhan begitu terasa di markas SFC pada musim lalu berkat shalat tarawih bersama. "Pada musim lalu, saya tidak perlu ke masjid karena di mes menggelar salat tarawih. Hampir seluruh pemain yang tinggal di mes ikut serta, jadi suasana keakraban sangat terasa," ujar dia.

Untuk itu, Bobby berharap momen buka bersama yang akan diadakan di mes pada 22 Agustus 2010 oleh manajemen klub menjadi awal untuk menggelar salat bersama hingga akhir bulan Ramadhan nanti.

"Jelas lebih enak jika bisa shalat bersama rekan satu tim. Rasanya ada sesuatu yang beda dari keseharian kami selama ini yang hanya diisi latihan atau bertanding," ujar pemain yang merumput di SFC sejak musim kompetisi 2009-2010 ini.

Terlebih, skuad SFC musim mendatang ini rata-rata adalah pemain baru. "Dengan shalat berjamaan bersama maka akan timbul rasa keakraban dan pemain baru dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk saling kenal," ujar mantan penggawa Persebaya ini.

Bobby Satria adalah pemain SFC yang diperpanjang kontraknya oleh manajemen klub hingga musim mendatang. Dia telah bergabung dalam sesi latihan sejak lima hari lalu bersama pelatih Ivan Kolev, setelah berlibur di tanah kelahiran Padang, Sumatera Barat, sejak usai Piala Indonesia 2010. (ANT)
Persebaya Tanpa Target di Liga Jatim
Rabu, 18 Agustus 2010 | 22:45 WIB
TERKAIT

* Utang Persebaya Menumpuk
* Manajer Persebaya Mundur

SURABAYA, KOMPAS.com - Persebaya Surabaya tidak mematok target dalam keikutsertaannya di turnamen Liga Jatim 2010 yang digelar mulai 21 Agustus. Sebab, klub berjuluk "Bajul Ijo" itu hanya akan bermaterikan pemain usia 21 tahun ditambah beberapa pemain senior.

Achmad Rosyidin yang dipercaya menangani tim Persebaya Selection di turnamen Liga Jatim, kepada wartawan di Surabaya, Rabu (19/8/2010) mengatakan, selain materi pemain yang belum banyak berpengalaman, persiapan pembentukan tim juga sangat mepet.

"Kami memang tidak mematok target apa-apa, tapi anak-anak siap berjuang maksimal di setiap pertandingan," kata Achmad Rosyidin usai memimpin latihan perdana pembentukan tim.

Pada turnamen tahunan sekaligus pemanasan jelang kompetisi musim 2010-11 itu, Persebaya berada satu grup dengan Persema Malang, Persipro Probolinggo, dan tuan rumah Deltras Sidoarjo.

Dalam latihan perdana, sekitar 23 pemain hadir, termasuk beberapa pemain Persebaya yang tampil di Indonesia Super League (ISL) musim lalu, seperti Mat Halil, Lucky Wahyu, Endra Prasetya, dan Irfan Hidayatullah (depan) serta pemain asal Australia, Jose Maguire.

Achmad Rosyidin mengatakan, mayoritas pemain yang akan diturunkan berasal dari tim Persebaya U-21 dan Surabaya Muda.

"Gambaran kerangka tim sudah terlihat, kendati masih ada beberapa kelemahan di sektor lini depan karena minimnya stok pemain," tambah Rosyidin yang kali ini berduet dengan Yusuf Money.

Manajer Persebaya Selection, H Farid menyatakan, pihaknya optimistis bisa lolos dari babak penyisihan grup, kendati lawan-lawan yang dihadapi cukup berat. "Pemain-pemain muda ini punya motivasi tinggi dan itu salah satu modal bagus untuk menghadapi pertandingan nanti," katanya.

Farid berharap beberapa pemain Persebaya musim sebelumnya, seperti Andik Vermansah, Sunaji dan Taufiq, bisa ikut bergabung dalam turnamen memperebutkan Piala Gubernur Jatim tersebut.

"Saya sudah kontak mereka, tapi hari ini belum bisa hadir. Prinsipnya mereka siap gabung latihan," tambah Farid. (ANT)
Terbentur Perizinan, Liga Siapkan Stadion Alternatif
Jumat, 20 Agustus 2010 | 20:27 WIB
TUR/ KOMPAS.com
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah perizinan selalu menjadi masalah pelik yang dihadapi klub-klub Liga Super Indonesia saat menggelar pertandingan sebagai tuan rumah. Tak ingin hal itu terulang pada musim ini, Liga mengeluarkan kebijakan baru yakni menyiapkan tiga stadion alternatif bagi klub yang kesulitan mendapatkan izin.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa klub sering terkendala mengantongi izin dari pihak keamanan ketika menjadi tuan rumah pada musim lalu. Faktor keamanan selalu menjadi alasan utama yang diberikan pihak keamanan saat tak memberikan izin suatu pertandingan.

Liga pun coba mencari solusi dengan menyiapkan stadion alternatif bagi tim yang tak bisa mendapatkan izin pertandingan. Ketiga stadion tersebut yakni Stadion Kanjuruhan Malang, Manahan Solo, Jatidiri Semarang.

"Dari sisi regulasi, klub harus mengantongi izin pada H-14. Hanya dua peluang apabila sebuah klub tak dapat mengantongi izin yaitu reschedule atau pindah tempat," jelas CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, kepada wartawan, Jumat (20/8/2010).

Dikatakan Joko, bila sebuah klub tak memberikan laporan pada kurun waktu tersebut maka Liga menilai klub tersebut sudah mengantongi izin pertandingan.

"Namun, jika mereka lepas tangan (tidak mendapatkan izin) pada H-7 dan melaporkan hal tersebut maka Liga akan memindahkan tempat penyelenggaraan pertadingan tersebut ke salah satu stadion yang telah disiapkan. Klub akan terkena sanksi bila gagal menggelar pertandingan tanpa melaporkan hal tersebut terlebih dulu kepada Liga," tukas Joko.

Permasalahan tersebut juga dikeluhkan pihak sponsor dalam hal ini Djarum Super. Perwakilan PT Djarum Fatih Shabanto menilai permasalahan tersebut cukup merugikan dari sisi bisnis.

"Sponsor tidak bisa mencampuri sisi teknis. Namun keputusan teknis jangan merugikan bisnis. Banyak schedule yang berubah dan pertandingan tanpa penonton merusak citra kami," jelas Fatih
Sony Dipastikan Absen di Kejuaraan Dunia
Jumat, 20 Agustus 2010 | 16:13 WIB
AFP/SAEED KHAN
Sony Dwi Kuncoro
TERKAIT:

* Chong Wei "Ketakutan" Lawan Lin Dan
* Kido/Hendra Berlatih di Cipayung
* Ryan Cs Petik Pengalaman
* Semoga Sony-Simon Bertemu di Semifinal

JAKARTA, Kompas.com - Pebulu tangkis tunggal putra Sony Dwi Kuncoro dipastikan batal mengikuti Kejuaraan Dunia yang akan berlangsung di Paris, Prancis, 23-29 Agustus. Pemain Pelatnas Cipayung ini cedera.

Pelatih tunggal putra pelatnas Agus Dwi Santoso memastikan, pemain asuhannya itu batal berangkat setelah tidak mengikuti latihan terakhir sebelum berangkat pada Jumat.

"Tidak jadi berangkat karena cedera ... daripada datang ke sana tapi nggak bisa main," kata Agus mengenai juara Singapura Super Series dan peringkat tujuh dunia tersebut, Jumat (20/8/10).

Agus mengatakan, Sony tidak mengikuti latihan sejak Kamis (19/8/10) setelah mengalami cedera saat berlatih.

"Belum tahu apa penyebabnya, apakah salah langkah saat mengambil bola belakang atau kurang minum," papar Agus, mengenai penyebab cedera yang diderita runner-up Kejuaraan Dunia 2007 setelah kalah di final oleh pemain, China Lin Dan.

Absennya Sony, unggulan keenam, menyisakan unggulan kelima yang juga juara dunia 2005 Taufik Hidayat dan unggulan delapan Simon Santoso sebagai wakil Indonesia pada tunggal putra yang akan berlaga di Paris.

Agus mengatakan, hilangnya Sony tidak terlalu mempengaruhi peluang Indonesia pada nomor tunggal putra. "Sama saja, di (paruh) atas (undian) ada Taufik di bawah ada Simon," katanya.

Sony, yang dalam undian pertandingan juga berada di paruh bawah, sedianya bertemu pemain Israel Misha Zilberman pada pertandingan pertamanya di Kejuaraan Dunia itu.

Kejuaraan Dunia adalah turnamen besar kedua berturut-turut Sony terganggu cedera. Sebelumnya ia hanya tampil sekali di putaran final Piala Thomas di Malaysia Mei lalu, karena cedera punggung bawah.

Selain Taufik dan Simon, Indonesia akan diwakili Adriyanti Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti pada tunggal putri dan Markis Kido/Hendra Setiawan, Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan serta Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama pada ganda putra.

Selain itu, tiga ganda campuran yakni juara 2005 dan 2007 Nova Widianto/Liliyana Natsir, Vita Marissa/Hendra Aprida Gunawan dan Fran Kurniawan/Pia Zebadiah juga akan melengkapi skuad tim "Merah Putih".

Pada Kejuaraan Dunia kali ini Indonesia tidak mengirimkan wakil ganda putri sekalipun dua pasangan lolos kualifikasi, karena memilih untuk fokus pada pasangan baru.

Dua ganda yang lolos yakni Greysia Polii/Nitya Krishinda dan Meiliana Jauhari/Shendy Puspa Irawati sudah dipisah untuk membentuk pasangan baru Greysia/Meiliana dan Shendy/Nitya.
SEA Games 2011, Ajang Terakhir Bayu
Rabu, 18 Agustus 2010 | 15:35 WIB
KOMPAS/GATOT WIDAKDO
Pejudo Indonesia, Kresna Bayu (bawah)

SEMARANG, Kompas.com - SEA Games XXVI yang dilangsungkan di Sumatra Selatan dan DKI Jakarta pada September 2011 bakal menjadi penampilan terakhir bagi pejudo nasional asal Jawa Tengah, Kresna Bayu.

"Saya akan berpikir untuk mundur sebagai atlet judo karena faktor usia dan juga cedera lutut kiri yang sampai kini belum sembuh 100 persen," kata Kresna Bayu ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.

Makanya, kata putra pelatih judo Jawa Tengah, Amin Pambudi, dirinya berharap bisa tampil maksimal dan menyumbangkan medali emas. "Saya ingin pada penampilan saya terakhir nanti bisa berbuat yang terbaik bagi bangsa Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, dirinya berharap setelah itu muncul pejudo-pejudo muda yang mampu meraih prestasi maksimal baik di ajang nasional maupun internasional. "Saya merasa senang di saat pensiun sebagai atlet, ada pejudo Indonesia yang meraih prestasi pada event internasional," katanya.

Peraih medali emas SEA Games XXV Laos 2009 tersebut, mengatakan, langkah menuju pensiun sebagai atlet sudah dipersiapkan dari sekarang. "Saat ini saya masuk dalam salah satu pengurus pelatnas Program Indonesia Emas (Prima) yang dipersiapkan tampil pada Asian Games dan SEA Games," katanya kepada Antara.

Menurut dia, dirinya bersama dengan Yayuk Basuki (tenis lapangan), Lukman Niode dan Richard Sam Berra (renang), Purnomo (atletik) masuk di bidang Komisi Atlet Pelatnas Prima.

Ia menyebutkan, tugas dari komisi ini adalah menjembatani antara atlet dengan pengurus cabang olahraga sehingga atlet yang akan berprestasi tidak ada halangan dari berbagai pihak.

Ia menambahkan, meskipun bakal pensiun usai tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara 2011, dirinya tetap akan membawa bendera Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau 2012.
MotoGP
Gaet Rossi, Ducati Ambil Risiko Besar
Jumat, 20 Agustus 2010 | 17:10 WIB
AFP/JOE KLAMAR
Pebalap Fiat Yamaha, Valentino Rossi.
TERKAIT:

* Demi Rossi, Ducati Rela Berubah Warna
* Rossi Bakal Sukses Bersama Ducati
* Rossi Pergi, Lorenzo Kian Termotivasi
* Ben Spies Berharap Ditangani Jerry Burgess

KOMPAS.com — Bos mekanik Yamaha yang bekerja untuk Valentino Rossi, Jerry Burgess, menilai, Ducati terlalu berani membuat keputusan untuk menggaet anak didiknya tersebut. Menurut Burgess, yang sudah menjadi mekanik legendaris karena sukses menangani tiga juara dunia (Wayne Gardner, Mick Doohan, Rossi), tekanan pada MotoGP 2011 nanti justru berada di pabrikan yang bermarkas di Bologna, Italia, tersebut.

Rossi sudah mengumumkan masa depannya seusai balapan di Brno, Republik Ceko, dua pekan lalu. "The Doctor" memastikan, musim depan dia akan berbaju Ducati dan telah mengikat kontrak berdurasi dua tahun dengan tim "Merah" tersebut. Di Ducati, Rossi akan menjadi tandem pebalap Amerika Serikat yang merupakan juara dunia 2006, Nicky Hayden.

Kepergian Rossi memunculkan spekulasi bahwa semua kru akan mengikuti jejaknya untuk pindah ke tim yang sama. Meskipun demikian, pria asal Italia tersebut belum mau mengungkapkan masa depannya pasca-perpindahan pebalap berusia 31 tahun itu.

Memang, Rossi memberikan dampak yang luar biasa ketika memperkuat sebuah tim. Waktu keluar dari Honda dan memperkuat Yamaha pada tahun 2004, dia langsung mempersembahkan kemenangan yang mungkin tak terlupakan. Pada pertarungan di Sirkuit Welkom, Afrika Selatan, Rossi memenangkan duel melawan rival senegaranya, Max Biaggi, untuk meraih gelar juara pertama bersama YZR-M1 dengan mesin 990cc.

"Sebuah risiko yang besar dan menjadi dokumentasi yang bagus dari Masao Furusawa (bos Yamaha) di Yamaha, ketika dia mengggaet Valentino pada tahun 2004," ujar Burgess kepada MCN.

"Dia tahu, jika dia tidak meraih kemenangan bersama Yamaha, maka efeknya akan kembali kepada Yamaha dan saya tidak melihat itu berubah. Situasinya sangat santai."

"Valentino adalah ikon di Italia dan begitu juga Ducati sebagai sebuah merek. Tetapi jika kesuksesan itu tak datang, maka ada yang harus bertanggung jawab."

Kamis, 19 Agustus 2010

Oezil Datang, Madrid Cuci Gudang
Jumat, 20 Agustus 2010 | 01:58 WIB
AFP
Playmaker Real Madrid, Mezut Oezil.
TERKAIT

* Mourinho Jaminan Sukses Madrid
* Helguera: Madrid Salah Datangkan Oezil
* Mourinho: Oezil Masa Depan Madrid
* Oezil: Aku "Playmaker" Sejati Madrid!
* Menit di Balik Transfer Oezil

MADRID, KOMPAS.com - Manajer Umum Real Madrid, Jorge Valdano, mengungkapkan, manajemen memutuskan menjual sejumlah pemain. Ini merupakan konsekuensi aktivitas belanja mereka di bursa transfer ini.

"Kami memiliki 26 pemain sekarang, jadi kami harus merampingkan skuad dan ini akan terjadi dalam waktu dekat. Posisi ini tak memengaruhi pemain-pemain Spanyol yang ada dalam daftar kami," ujar Valdano.

Pada bursa transfer ini, Madrid mendatangkan Mesut Oezil, Angel Di Maria, Sami Khedira, Sergio Canales, dan Pedro Leon pada bursa transfer ini. Dengan begitu, menurut Valdano, jumlah skuad menjadi 26 orang dan itu dinilainya terlalu banyak.

Barisan gelandang serang tampaknya akan menjadi fokus pembersihan Madrid karena ada terlalu banyak pemain di situ, yaitu Ricardo Kaka, Mesut Oezil, Angel Di Maria, Fernando Gago, Lassana Diarra, Mahamadou Diarra, dan Rafael van der Vaart. Empat nama terakhir, disebut media-media Spanyol akan menjadi korban kebijakan transfer Madrid. (S
Youth Olympic Games 2010
Kang Ji Wook singkirkan Evert Sukamta
By admin
Rabu, 18-Agustus-2010, 04:01:37 973 klik Send this story to a friend Printable Version
Evert Sukamta yang menjadi harapan Indonesia pada cabang bulutangkis harus tersingkir di babak perempat final arena Olimpiade Remaja (Youth Olympic Games) yang berlangsung di Singapura Indoor Stadium, Singapura kemarin (Selasa, 17/08/10).
Bulutangkis.com - Evert Sukamta yang menjadi harapan Indonesia pada cabang bulutangkis harus tersingkir di babak perempat final arena Olimpiade Remaja (Youth Olympic Games) yang berlangsung di Singapura Indoor Stadium, Singapura kemarin (Selasa, 17/08/10).

Pada babak perempat final kemarin Evert harus mengakui pebulutangkis Korea Selatan Kang Ji Wook melalui pertarungan tiga set. Set pertama Evert mengakui keunggulan Kang Ji Wook 11-21. Set kedua Evert mampu membalas kekalahan set pertama 21-14. Pada set ketiga Evert tak mampu mengungguli Ji Wook, dan kalah 13-21.

Bagi Kang Ji Wook kemenangannya atas Evert, mengantarnya ke babak semi final menghadapi pebulutangkis India Sunil Kuma Haseena yang menyingkirkan pebulutangkis Taipei Hsieh Feng Tse 21-13, 18-21, 24-22.

Kekalahan Evert ini memupuskan harapan Indonesia untuk meraih medali dari cabang bulutangkis. Evert melaju ke babak perempat final setelah berhasil menjadi juara grup B. Pada pertandingan pertama Evert menyingkirkan pebulutangkis Canada Henry Pan 21-17, 21-13. Kemudian di pertandingan kedua Evert mengungguli Irfa Djabar dari Suriname dua set langsung 21-14, 21-10. Dan pada pertandingan ketiga Evert meraih kemenangan atas pebulutangkis Jepang, Kento Hourichi lewat pertarungan tiga set dengan skor 21-7, 14-21, 21-13.

Pada cabang bulutangkis hanya mempertandingkan nomor tunggal putra dan tunggal putri. Di nomor tunggal putri, Renna Suwarno gagal keluar sebagai juara grup D untuk melangkah ke babak perempat final setelah terjegal pada pertandingan ketiga saat menghadapi pebulutangkis China, Xuang Deng 11-21, 20-22. Pada dua pertandingan sebelumnya Renna Suwarno meraih kemenangan atas Victoria Cheng dari Selandia Baru, 21-15, 21-5, dan Katherine Winder dari Peru, 21-9, 21-12, Minggu (15/8/10).

Indonesia hanya berpartisipasi pada 7 cabang olah raga dari 29 cabang olah raga yang dipertandingkan yaitu Bulutangkis, Renang, Angkat Besi, Taekwondo, Balap Sepeda, Tenis dan Panahan.

Hingga saat ini Indonesia baru meraih satu medali. ‘’Dewi Safitri meraih medali perunggu dari cabang Angkat Besi. Dewi turun pada nomor angkat besi kelas 53 kg,’’ jelas Rosiana Tendean, mantan pebulutangkis nasional, melalui pesan pendek kepada
Bulutangkis.com. Rosiana Tendean ikut menyaksikan atlit-atlit remaja Indonesia bertanding di Singapura mewakili Komite Olimpiade Indonesia (KOI). (efka)

Kamis, 12 Agustus 2010

tugas kimia

Gaya tarik menarik antar molekul
Kata Kunci: molekul polietilen, momen dipol
Ditulis oleh Zulfikar pada 28-04-2010
Bagian terkecil dari sebuah senyawa adalah molekul. Jika kita melihat segelas air, tentunya kita tahu bahwa di dalam gelas terdapat jutaan molekul air, sehingga terjadi interaksi antar molekul air. Ada beberapa gaya yang bekerja pada interaksi antar molekul seperti gaya Van der Waals dan ikatan hidrogen.
Ikatan Van der Waals tidak hanya terjadi pada atom gas mulia, tetapi juga ditemukan pada polymer dan plastik. Senyawa ini dibangun oleh satu rantai molekul yang memiliki atom karbon, berikatan secara kovalen dengan berbagai atom seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom lainnya. Interaksi dari setiap untaian rantai merupakan ikatan Van der Waals. Interaksi dari setiap untaian rantai merupakan ikatan Van der Waals. Hal ini diketahui dari pengamatan terhadap polietilen (Bagan 5.23), polietilen memiliki pola yang sama dengan gas mulia, etilen berbentuk bentuk gas menjadi cairan dan mengkristal atau memadat sesuai dengan pertambahan jumlah atom atau rantai molekulnya. Dispersi muatan terjadi dari sebuah molekul etilen, C2H4, yang menyebabkan terjadinya dipol temporer serta terjadi interaksi Van der Waals. Dalam kasus ini molekul H2C=CH2, selanjutnya melepaskan satu pasangan elektronnya dan terjadi ikatan yang membentuk rantai panjang atau polietilen. Pembentukan rantai yang panjang dari molekul sederhana dikenal dengan istilah polimerisasi.
Bagan 5.23. Bagan reaksi yang menggambarkan peran interaksi Van der Waals dalam pembentukan molekul polietilen sebanyak n molekul

Van der Waals juga mengamati ikatan yang terjadi pada molekul yang bersifat polar, dimana molekul tersebut memiliki momen dipol yang permanen, perbedaan muatan yang terjadi menyebabkan terjadinya interaksi antar molekul. Gaya yang bekerja disebut juga dengan gaya tarik dipol-dipol dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan interaksi molekul non polar.
Sebagai contoh, terjadinya interaksi antara molekul HCl dengan ClF. Pada molekul HCl,atom Cl memiliki muatan yang lebih besar dan memiliki elektronegatifitas yang besar pula sehingga pasangan elektron ikatan akan tertarik pada atom Cl, dan menyebabkan pembentukan muatan parsial negatif, sedangkan atom H bermuatan parsial positif. Pada senyawa ClF, elektronegatifitas atom F lebih besar dibandingkan dengan atom Cl, sehingga atom Cl bermuatan parsial positif. Interaksi Van der Waals terjadi pada kedua molekul tersebut seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.24.

Gambar 5.24. Gaya tarik dipol-dipol yang terjadi pada molekul-molekul yang bersifat polar.

tugas pkn

Budaya Politik Negara Maju & Berkembang lawan Budaya politik Indonesia Oktober 18, 2009
Diarsipkan di bawah: 1 — mahierra @ 12:36 pm

A. Budaya Politik Di Negara Maju (Singapura)

Budaya politik di Singapura telah mengalami berbagai pengaruh dari luar terutama pengaruh ketika dijajah oleh colonial Inggris, sehingga perkembangan sistem politik di Singapura lebih signifikan dan telah mengalami kemajuan daripada Negara lain.

Konstitusi Singapura berdasarkan sistem Westminster karana Singapura merupakan bekas jajahan Inggris. Posisi presiden adalah simbolis dan kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri yang merupakan ketua partai politik yang memiliki kedudukan mayoritas di parlemen. Urutan Presiden Singapura adalah: Yusof bin Ishak, Benjamin Henry Sheares, C.V. Devan Nair, Wee Kim Wee, Ong Teng Cheong, dan yang sekarang menjabat adalah S. R. Nathan.

Arena politik dikuasai oleh Partai Aksi Rakyat (PAP) yang telah memerintah sejak Singapura merdeka. Pemerintah PAP sering dikatakan memperkenalkan undang-undang yang tidak memberi kesempatan tumbuhnya penumbuhan partai-partai oposisi yang efektif. Cara pemerintahan PAP dikatakan lebih cenderung kepada otoriter daripada demokrasi yang sebenarnya. Namun, cara pemerintahan tersebut berhasil menjadikan Singapura sebuah negara yang maju, bebas daripada korupsi dan memiliki pasar ekonomi yang terbuka. Para ahli politik menganggap Singapura sebuah negara yang berideologi ‘Demokrasi Sosialis‘.

Meskipun begitu Lee Kwan Yew, pendiri dan perancang sistem politik negara Singapura juga telahmengembangkan konsep yang menempatkan nilai budaya sebagai elemen penting dalam sebuah sistem politik. Menurutnya politik berbasis multibudaya tidak akan pas bagi negara dengan masyarakat yang multirasial seperti Singapura.

Sebagai konsekuensinya, di Singapura ditetapkan sebuah sistem yang oleh dunia Barat
dianggap tidak demokratis. Hal ini menunjukkan bahwa Singapura merupakan “anauthoritarian Confucian anomaly among the wealthy countries of the world” (Huntington, 1991: 302).

Hasil pemikiran para pakar umunya menyimpulkan bahwa budaya memberikan pengaruh tertentu bagaimana demokrasi diadopsi oleh berbagai negara (lihat Alagappa, 1996;
Fukuyama, 1996; Lipset, 1996; Huntington, 1996: Inglehart, 2000). Berkembang pemikiran nilai budaya sebagai faktor determinan yang menentukan suksesnya ekonomi negara-negara Asia Timur. Tetapi sejak terjadinya krisis ekonomi, argumentasi mengenai keunggulan nilai budaya Asia (Asian values) seakan menghilang.

Amartya Sen (2001: 6) mengritik hipotesis Lee Kwan Yew bahwa negara yang didominasi oleh budaya Confucianism mempunyai peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat,
hanyalah berbasis pada perhitungan empiris yang sporadik dari informasi yang terbatas dan sangat selektif.

Kenyataan memang menunjukan negara-negara di Asia dalam membangun sistem demokrasinya lebih banyak mengedepankan gaya demokrasi ala barat seperti Filipina, Korea,Thailand, Taiwan dan sekarang ini Indonesia. Walaupun demikian nilai budaya masih dianggap
sebagai variabel penting dalam pelaksanaan demokrasi. Seperti dinyatakan oleh Inglehart (2000: 96) bahwa dalam jangka panjang, demokrasi tidak hanya didasari pada perubahan institusi atau perilaku elit politik, melainkan keberlangsungannya akan tergantung pada nilai dan kepercayaan dari masyarakat awam di wilayahnya.

Dahl (1997: 34) memperkuat gagasan bahwa konsolidasi demokrasi menuntut budaya demokrasi yang kuat yang memberikan kematangan emosional dan dukungan yang rasional untuk menerapkan prosedur-prosedur demokrasi. Ia melandaskan penekanannya pada pentingnya budaya demokrasi pada asumsi bahwa semua sistem politik termasuk
sistem demokrasi, cepat atau lambat akan menghadapi krisis, dan budaya demokrasi yang tertanam dengan kuatlah yang akan menolong negara-negara demokrasi melewati krisis tersebut.

Implikasinya proses demokratisasi tanpa budaya demokrasi yang mengakar menjadi rentan dan bahkan hancur ketika menghadapi krisis seperti kemerosotan ekonomi, konflik regional atau konflik sosial, atau krisis politik yang disebabkan oleh korupsi atau kepemimpinan yang terpecah. Sejalan dengan pemikiran Dahl, Huntington (ibid: 258)
memfokuskan pada isu budaya demokrasi dalam hubungan antara kinerja dan efektifitas pemerintah demokratis baru dan legitimasinya, sebagai bentuk kepercayaan publik dan elit politik terhadap sistem nilai demokrasi. Budaya demokratis harus berarti
adanya pemahaman bahwa demokrasi bukanlah panacea. Karena itu, konsolidasi demokrasi terjadi bila masyarakat menyadari bahwa demokrasi merupakan solusi dari masalah tirani tetapi belum tentu untuk masalah lain (ibid: 263).

Huntington memperingatkan bahwa tahun-tahun pertama berjalannya masa kekuasaan
pemerintahan demokratis yang baru, umumnya akan ditandai dengan bagi-bagi kekuasaan di antara koalisi yang menghasilkan transisi demokrasi tersebut, penurunan efektifitas kepemimpinan dalam pemerintahan yang baru sedangkan dalam pelaksanaan demokrasi itu sendiri belum akan mampu menawarkan solusi mendasar terhadap
berbagai permasalahan sosial dan ekonomi di negara yang bersangkutan. Tantangan bagi
konsolidasi demokrasi adalah bagaimana menyelesaikan masalah-masalah tersebut dan tidak justru hanyut oleh permasalahan-permasalahan itu.

B. Budaya Politik Di Negara Berkembang (Thailand)

Berbicara mengenai Thailand, masalah kudeta militer dan rezim junta militer sangatlah kental dalam perpolitikan di Thailand. Tak heran jika proses demokratisasi disana mengalami hambatan dan tantangan menuju sistem demokrasi yang sesungguhnya. Tentunya dinamika ini tak lepas juga dari budaya politik masyarakat Thai yang masih bersandar dan berpegang pada nilai-nilai tradisional, sementara dalam demokrasi membutuhkan nilai-nilai kontemporer yang mengacu pada budaya Barat. Hal inilah yang kemudian berimplikasi pada pembentukan state-building dan konstitusi yang mengatur distribusi kekuasaan politik Thailand dimana selalu diwarnai oleh perebutan dan persaingan antara elit militer, sipil, dan cendekiawan.

Nilai paternalisme dan patriakal dalam budaya Thai masih melekat erat, dimana mereka menganggap raja sebagai “father” dalam mengarahkan masyarakat ke arah yang lebih baik. Selain itu, raja dianggap sebagai perwakilan Wisnu, Siwa, dan Budhisattava yang merupakan titisan dewa. Sehingga tak heran bila masyarakat Thai lebih mencintai raja daripada politik. Segala tindak raja merupakan pengejahwantahan dewa yang harus dipatuhi. Hal ini kemudian bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang dilandaskan pada nilai-nilai liberal. Nilai-nilai tersebut tidak hanya bertentangan tapi nilai tradisional tersebut teatap dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Thai. Akibatnya, budaya politik dan derajat partisipasi masyarakat Thailand sangat pasif. Padahal untuk membangun sistem demokrasi diperlukan budaya dan derajat partisipasi politik yang signifikan, yaitu sebuah budaya politik partisipan dan subjek (Almond). Implikasinya adalah, dengan kepasifan politik masyarakat Thailand, maka perebutan kekuasaan antara militer, sipil, dan cendekiawan selalu terjadi dan ini menjadi salah satu problem lain dalam demokrasi di Thailand. Elit militer merasa dirinya memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam menjalakan pemerintahan dan negara karena latarbelakang pendidikan akademi militer dapat membuat mereka berpikir strategis dan taktis yang memang diperlukan oleh pertahanan dan keamanan negara. Selain itu, secara historis mereka menganggap dirinya berjasa atas pertahanan dan keamanan Thailand dari kekuatan eksternal baik pada zaman monarki maupun saat revolusi. Di pihak lain, sipil menganggap bahwa masalah politik merupakan wilayah sipil yang harus lepas dari campur tangan militer. Mereka cenderung mendukung profesionalisme militer daripada fungsi militer di ranah politik. Anggapan mereka bahwa campur tangan militer dapat menghambat proses politik dan demokrasi. Menurut Sundhaussen (1999) bahwa kebiasaan militer cenderung anti-demokrasi. Lanjutnya bahwa persepsi tentang lawan dan bagaimana berurusan dengan mereka sering kali menggiring rezim militer memperlakukan lawan politik lebih keras dari sepatutnya sehingga merintangi penyelesaian politik. Sementara, pihak cendekiawan menganggap bahwa dalam menjalankan pemerintahan dan negara diperlukan sebuah kerangka berpikir dan ilmu mengenai pemerintahan dan politik dimana hanya kaum cendekiawan itulah yang bisa melakukan. Dengan pondasi pengetahuan dan ilmu yang yang mereka miliki tersebut mereka menganggap bisa menjalankan dan selalu menemukan penyelesaian masalah dalam menghadapi krisis.

Perselisihan dan persaingan politik tersebut pada hakikatnya tak membawa masyarakat Thailand pada kondisi riot seperti di Filipina ataupun Myanmar. Karena peran Raja tetap eksis sebagai simbol zaman keemasan Thailand dan sebagai pengayom masyarakat Thai. Setidaknya pandangan tersebut menjadikan masyarakat Thai sebagai masyarakat yang “tentram” tanpa ada pertumpahan darah sebagai akibat persaingan kaum elit tersebut.

Secara garis besar, ada beberapa karakteristik budaya politik Thailand, yaitu:

1. Otoritarianisme => budaya politik yang ada di Thailand cenderung mengarah pada otoritarianisme dimana kepemimpinan dipandang sebagai representasi dari dewa sehingga pelaksanaan perintah nyaris tanpa celah untuk dikritisi. Terlebih ini didukung dengan budaya patriakal dan paternalistik yang cenderung mengagungkan pemimpin sebagai “father” dalam keluarga yang punya wewenang dan kekuasaan atas keluarganya.
2. Patron Klien => kaum elit lebih mengedepankan kepentingan kelompoknya sendiri dari pada kepentingan untuk melayani rakyat. Sehingga karakter elit lebih pada “tuan yang diagungkan” dari pada “servant of people”. Hal ini berdampak pada hubungan antar elit atas kelompoknya lebih kuat daripada dengan rakyat.
3. Personalisme => hubungan personal lebih penting dalam politik Thailand. Begitu pula fungsi seorang tokoh akan sangat menentukan garis kebijakan politik karena orang Thailand yang pragmatis lebih melihat figur tokoh daripda ideologi ataupun latarbelakang partai.
4. Hirarkis => orang Thailand lebih mementingkan tingkatan status daripada pencapaian seseorang. Senioritas, strata sosial, kekayaan, menjadi faktor utama daripada prestasi seseorang. Hal ini kemudian yang mengarahkan masyarakat Thailand pada masyarakat yang unequal.
5. Tradisionalisme => masyarakat Thailand masih memegang kuat kepercayaan mistis dan tahayul serta kepercayaan pada nenek moyang. Hal ini membuat irasionalitas menjadi hal yang umum terjadi dalam menghadapi kehidupan (sifat konservatif).
6. Pasivitas => sifat tradisional dan percaya pada adanya hirarki serta takdir membuat masyarakat Thailand menjadi pasif dan tidak memiliki interest terhadap proses dan partisipasi politik.
7. Cinta Damai => hal ini tak lepas dari pengaruh agama Budha yang dianut orang Thailand yang mengajarkan ajara-ajaran cinta dan damai. Sehingga mereka lebih memilih untuk mengalah dalam rangka mencapai kedamaian bersama aripada konfrontasi yang berdampak pada ketidakdamaian. Sehingga tak heran manakala terjadi kudeta militer tidak sampai terjadi peristiwa berdarah. Karena selain peran Raja yang berpengaruh terhadap legitimasi kudeta tersebut, peran agama Budha yang cinta damai juga tak kalah pengaruhnya terhadap way of life masyarakat Thai.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka dapat dilihat bahwa demokrasi yang ada di Thailand akan selalu mengalami dan menghadapi two face of dillema dan binarry opposition, yaitu di satu sisi nilai demokrasi berusaha diterapkan dan dijalankan dengan sepenuh hati namun disisi lain ada nilai-nilai tradisional yang berberturan dengan paham demokrasi. Terlebih hal itu diperparah dengan persaingan politik antara kaum elit yang ada. Jadi, proses transisi menuju Demokrasi yang sesungguhnya sesuai dengan nilai-nilai liberalisme sangat panjang dan berliku yang musti dihadapi oleh Thailand.

Tentunya untuk menerapkan sebuah rezim demokrasi di Thailand butuh waktu yang panjang dan proses adaptasi yang memakan biaya-sosial yang tinggi manakala nilai-nilai liberalisme Barat harus menjadi nilai utama dalam tranformasi sosial menuju demokrasi sesungguhnya. Hal ini diperlukan karena, demokrasi tidak akan bisa diterapkan tanpa menerapkan nilai-nilai Barat yang memang merupakan pondasi utama bagi kemajuan demokrasi suatu negara. Permasalahan yang muncul adalah apakah masyarakat bisa menerima dengan begitu saja sebuah nilai yang bukan merupakan nilai yang berasal dari budaya setempat? Tentunya antara ya dan tidak. Ya, jika mereka telah merubah tatanan nilai dan norma sesuai dengan nilai Barat. Tidak, jika mereka menganggap bahwa nilai tradisional mereka merupakan nilai yang tidak dapat dihilangkan dan ditinggalkan begitu saja karena telah mengakar kuat dalam akar budaya dan sistem kepercayaan mereka. Bagi masyarakat Thai, hal tersebut cenderung pada Tidak, karena nilai-nilai yang mereka miliki meruupakan nilai warisan nenek moyang dan merupakan hal yang sakral apabila ditinggalkan. Terlebih, akar budaya agama Budha sangatlah kental dalam membentuk karakter masyarakat Thai. Tak heran jika budaya politik mereka adalah Parokial, dicirikan dengan rendahnya pengetahuan dan kesadaran politik, dan Subjek, dicirikan kepatuhan pada pejabat-pejabat pemerintahan dan hukum yang berlaku.

Oleh karena itu, merujuk pada kaum postmodernis, nilai-nilai demokrasi pada hakikatnya bisa diterapkan sesuai dengan tata nilai dan budaya yang ada di Thailand sendiri, jadi Demokrasi ala Thailand. Karena, pembangunan politik dan sosial suatu bangsa bisa jadi sama, yaitu ingin mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan madani, namun wujud untuk mencapainya berbeda. Sehingga nilai terbaik bagi Thailand sebenarnya bukanlah nilai Demokrasi sesuai dengan standar Barat tetapi dapat diadaptasi dan dimodifikasi dengan nilai-nilai dan tradisi Thai yang pada akhirnya akan tercipta rezim demokrasi sesuai dengan social-character masyarakat Thai. Bila itu tercapai maka tidaklah suatu hal yang mustahil jika kondisi politik akan stabil tanpa ada persaingan antar elit.

Hal yang perlu dilihat lagi adalah untuk membangun rezim demokrasi ala Thailand seharusnya ketiga elit yang bertentangan tersebut harus menyadari akan nilai-nilai Thai sehingga mereka dapat berkumpul bersama dengan raja dan rakyatnya untuk membentuk semacam konsensus nasional bagi pembanguanan state building yang diinginkan. Tetapi, apakah itu mungkin? Kita lihat saja bagaimana tekanan dari negara tetangga terhadap Thailand akan merubah semua itu dan bagaimanan kaum elit tersebut sadar akan posisi nilai di masyarakat Thai. Sekali lagi kapan?

C. Perbandingan Dengan Budaya Politik Di Indonesia

Budaya yang berasal dari kata ‘buddhayah’ yang berarti akal, atau dapat juga didefinisikan secara terpisah yaitu dengan dua buah kata ‘budi’ dan ‘daya’ yang apabila digabungkan menghasilkan sintesa arti mendayakan budi, atau menggunakan akal budi tersebut. Bila melihat budaya dalam konteks politik hal ini menyangkut dengan sistem politik yang dianut suatu negara beserta segala unsur (pola bersikap & pola bertingkah laku) yang terdapat didalamnya.
Sikap & tingkah laku politik seseorang menjadi suatu obyek penanda gejala-gejala politik yang akan terjadi pada orang tersebut dan orang-orang yang berada di bawah politiknya. Contohnya ialah jikalau seseorang telah terbiasa dengan sikap dan tingkah laku politik yang hanya tahu menerima, menurut atau memberi perintah tanpa mempersoalkan atau memberi kesempatan buat mempertanyakan apa yang terkandung dalan perintah itu. Dapat diperkirakan orang itu akan merasa aneh, canggung atau frustasi bilamana ia berada dalam lingkungan masyarakatnya yang kritis, yang sering, kalaulah tidak selalu, mempertanyakan sesuatu keputusan atau kebijaksanaan politik.
Kebudayaan politik Indonesia pada dasarnya bersumber pada pola sikap dan tingkah laku politik yang majemuk.
Idealisme diakui memanglah penting. Tetapi bersikap berlebihan atas idealisme itu akan menciptakan suatu ideologi yang sempit yang biasanya akan menciptakan suatu sikap dan tingkahlaku politik yang egois dan mau menang sendiri. Demokrasi biasanya mampu menjadi jalan penengah bagi atas polemik ini.

D. Kesimpulan

Meskipun, Negara Indonesia termasuk Negara baru merdeka atau baru berkembang dari Negara lainnya, namun Negara Indonesia memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia Internasional saat itu.

Budaya politik yang diterapkan oleh Negara Indonesia pun tidak mengalami pengaruh dari intimidasi Negara lain. Itulah dia budaya politik “Demokrasi” yang menjunjung sikap dan perilaku yang terpuji, baik dari per Individu maupun kolektif.

Kita sebagai warga Negara Indonesia sebaiknya kita berbanga hati karena Negara kita memiliki budaya politik yang sangat sistematis, dan tersusun rapi dalam pelaksanaan nya, dan tidak mengalami pengaruh dari luar.

Meskipun, pengaruh dari luar memilki pengaruh yang sangat baik bagi perkembagan budaya politik kita. Namun, itu akan memudarkan keaslian dari budaya politik Indonesia yang sesungguhnya. Bhineka tunggal Ika itulah kita “berbeda-beda tetapi satu jua”

Itulah juga yang menjadi inspirasi bagi budaya politik kita.

Layaknya Negara Singapura yang dulunya juga merupakan wilayah jajahan Inggris sekarang telah menjadi atau termasuk salah satu Negara Maju itu karena mereka juga memilki kemampuan untuk menerima dan menyeleksi pengaruh dari luar agar dapat menjadi sebuah kemajuan bagi bangsanya sendiri terutama di bidang pembangunan, politik, ekonomi, dan lain lain. Malah mereka memiliki budaya politik yang lebih maju.

Saya mengatakan seperti itu, bukan berarti Negara Indonesia juga tidak bisa melakukan seperti apa yang bisa mereka lakukan. Beberapa factor mempengaruhi kenapa pengaruh luar itu sangat tidak sesuai bagi perkembangan Negara kita baik di bidang budaya, politik, patriotisme, dan lainnya.

Namun sepert itulah Indonesia, negara yang mampu, negara yang kuat, dan selalu berusaha serta

Selasa, 03 Agustus 2010

SFC Hat-trick Piala Indonesia
Minggu, 1/8/2010 | 22:59 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Sriwijaya FC (SFC) membuat rekor. Tim asuhan Rahmad Darmawan ini sukses menjuarai Piala Indonesia 2010, atau mencetak hat-trick, setelah mengalahkan Arema Indonesia 2-1 pada final Piala Indonesia di Stadion Manahan Solo, Minggu (1/8/2010). Sebab, ini sukses SFC ketiga kalinya secara berturut-turut.

Gol SFC dicetak oleh Keith Kayamba menit ke-48 dan Pavel Solomin menit ke-79. Sedangkan gol Arema disumbangkan M Ridhuan menit ke-70.

Ini juga menjadi perpisahan indah buat pelatih Rahmad Darmawan. Musim depan dia sudah pasti meninggalkan SFC, tapi sudah mempersembahkan tiga gelar Piala Indonesia dan satu gelar Indonesia Super League.

Pertandingan ini sempat berlangsung dalam situasi yang panas. Terutama setelah penyerang Arema, Noh Alamsyah, terkena kartu merah di akhir babak pertama.

Menjelang babak kedua, pertandingan terhenti hampir satu jam. Sebab, Kapolda Jateng meminta ada pergantian wasit dengan alasan agar penonton tak terpancing emosi. Namun, permintaan ini tak dipenuhi PSSI. Wasit tetap Jimmy Napitupulu.

Memasuki babak kedua, SFC semakin dominan karena unggul jumlah pemain. Sebuah tendangan penjuru pada menit ke-48, Keith Kayamba sukses membawa SFC unggul 1-0, setelah menanduk bola tendangan penjuru.

Ini membuat Arema terus berusaha membalas. Namun, usaha mereka baru sukses pada menit ke-70, setelah M Ridhuan sukses memotong umpan silang.

Sayangnya, pertahanan Arema lengah. Pada menit ke-79, Arema berniat melakukan jebakan offside saat SFC membuat umpan terobosan. Namun, Pavel Solomin muncul dari belakang memburu bola hingga dia tak offside. Dengan bebas, dia melesakkan bola ke gawang Arema, sekaligus menentukan kemenangan SFC.